Karena angka yang diinginkan adalah 1, maka klik kanan angka 4 tersebut, lalu pilih Format Page Numbers. Perhatikan bahwa angka di sana masih menunjukkan angka 4, bukan 1. Klik kanan pada angka iv, lalu pilih Edit Field, ganti ke format. Lalu lakukan cara yang serupa untuk mengganti format halaman dari iv menjadi halaman 1. Non-aktifkan Link to Previous seperti pada cara sebelumnya. Masuk ke bagian Footer di halaman 4 (secara tampilan ada di halaman iv). Section Ketigaĭengan asumsi bahwa halaman 4 dan 5 adalah halaman isi, maka format penomoran halaman yang digunakan adalah format angka 1, 2, 3, dst.
Perhatikan bahwa penomoran romawi ini akan diterapkan hingga halaman 5 (halaman v). Setelah muncul kotak Field, pada bagian Format, pilih format, lalu OK. Kemudian (masih dalam tampilan footer halaman 2 yang sedang aktif), klik kanan angka 2 pada footer tersebut, pilih Edit Field. Perhatikan bahwa status Same as Previous tadi sudah hilang. Pada tab Design, di bagian Navigation, bagian Link to Previous masih aktif (berwarna oranye), silakan non-aktifkan. Perhatikan di dekat nomor halaman 2 sana masih terdapat status Same as Previous. Halaman ini biasanya berformat angka romawi kecil, i, ii, iii, dst.
Section KeduaĪsumsikan halaman 2 dan 3 adalah halaman pendahuluan yang biasanya berisi kata pengantar, daftar isi, dan sejenisnya.
Perhatikan bahwa sekarang halaman 1 sudah tidak memiliki nomor halaman lagi. Klik 2x pada bagian Footer di halaman 1, lalu pada tab Design, beri tanda cek bagian Different First Page. Sehingga halaman ini tidak perlu dinomori.
Membedakan Penomoran antara Halaman-halaman Pendahuluan dengan Halaman Isi Section PertamaĪsumsikan halaman 1 adalah sampul/cover. Tujuan dari penyisipan Section Break ini adalah, agar 5 halaman yang ada tadi terbagi menjadi 3 section, yaituĬ.